1. Tidak Mudah
Percaya “katanya”
Istilah “katanya” biasanya tidak dibarengi
sumber yang jelas. Jika kebetulan mendapatkan foto, video, atau berita.
Biasakan untuk menanyakan sumbernya.
Jangan terburu – buru untuk ikut – ikutan membagikan cerita tersebut. kita harus
jeli dan mencermati berita supaya tidak terjebak dalam kabar hoaks.
2. Lihat Siapa Si Pengirim
Seseorang yang berhati – hati dalam media
social pastilah tidak akan mudah untuk
membagiakan berita tanpa tahu kebenaranya. Ketika suatu saat dirinya
membagikan konten berita, ini bisa jadi tolak ukur untuk kita mempercayainya.
3. Menggunakan Layanan Pelacak Berita
Dengan banyaknya hoaks yang tersebar, ada
beberapa layanan penyedia jasa pengecekan berita hoaks. Artinya, ketika kiata
memasukkan link berita, layanan tersebut bisa memastikan kebenarannya.Adanya
layanan ini sangat membantu kita untuk bersikap selektif terhadap berita yang
di dapat. Sayangnya, banyak orang malas untuk melakukan pelacakan dan untuk memilih
percaya begitu saja.
4. Membandingkan Berita Satu dengan Berita yang Lain
Kita juga bisa membandingkan konten yang
diterima dengan melakukan pencarian Google. Berita senada yang ditemukan akan
mengurangi kemungkinan palsumya berita tersebut. Misalnya, berita mengenai
kematian artis A beredar di pesan berantai. Kamu tinggal memasukkan judul yang
sama di pencarian Google. Jika ada banyak berita yang sama, tingkat kevalidan
berita itu bisa dipertanggungjawabkan.
5. Lihat Sumber Berita, Jangan Hanya Isi, Apalagi
Judulnya.
Banyak sekali artikel yang tidak sinkron
antara judul dan isi judul dibuat menarik supaya pembaca tertarik untuk klik pembacanya.
Padahal, Sumber berita harus lebih diprioritaskan dari pada isi artikel.
Artikel boleh saja menarik, tapi kalau itu memuat berita palsu, untuk apa?
kita tidak bisa mengendalikan
menjamurnya berita –berita bohong kecuali kita sendiri yang memasang
tameng. Semakin hari akan semakin banyak judul-judul provokatif yang kita
terima. Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah membaca lengkap konten
serta melihat sumbernya. Jangan sampai dengan membaca judulnya saja, kita
langsung ikut mencuit bahkan berkoar-koar di media social tentang konten yang
kita terima. Ingat, kadang judul tak semenggelegar isinya. Be Smart dan mari
berantas penyebar hoaks.
Baca Juga : Tips dan trik Supaya Bijak dalam Media Sosial
Sumber Buku:
Sholihah, Rohmah Jimi. 2021. Informatika untuk SD/MI Kelas VI Semester 2.Depok:
CV. Arya Duta
0 Response to "Tips dan Trik Supaya Terhindar dari Hoaks"
Posting Komentar